Akhirnya Beli E-Reader

 Hi!

Setelah mempertimbangkan kurang lebih satu setengah tahun, akhirnya di awal tahun ini aku memutuskan untuk beli e-reader. Mungkin ada yang nanya: "Kok lama ya mikirnya padahal cuma mau beli e-reader?" ya tentu saja lama saudara-saudara karena aku gak mau beli sesuatu yang mahal eh ujung-ujungnya gak aku pakai. Tapi ternyata, beli e-reader adalah salah satu best purchase ku tahun ini.

Sebelum beli e-reader,  aku lebih sering baca e-book di aplikasi ponsel seperti Kindle dan Moon+ Reader. Tapi biasanya aku cuma kuat baca sampai 1 jam karena mataku sakit, padahal sudah pakai bluelight filter dan fitur sejenis lainnya. Selain itu, aku merasa kalau baca di ponsel bisa mudah sekali terdistraksi dengan hal lain dan akhirnya kegiatan bacaku gak maksimal. Cara lainnya adalah dengan baca buku fisik tapi karena buku yang aku incar rata-rata harganya lumayan mahal, jadinya aku lebih sering baca versi e-book nya. Lebih murah dan praktis karena bisa baca di mana saja. Aku hanya punya beberapa buku fisik untuk buku yang aku sangat suka atau sekiranya perlu anotasi tertulis supaya bisa lebih paham bukunya.

Awalnya ada 4 e-reader yang jadi incaranku yaitu Kindle Paperwhite Gen 10, Kobo Aura, Kobo Clara HD dan Kobo Libra. Setelah baca ratusan ulasan (lebay) aku coret Kindle karena tidak bisa terkoneksi internet dan agak ribet untuk sinkronisasi bacaanku yang kebanyakan di luar aplikasi Kindle. Sisanya adalah beberapa versi Kobo. Aku tertarik dengan Kobo Libra karena namanya sama dengan zodiakku ada tombol fisiknya tapi ternyata barangnya lumayan langka di Indonesia dan harganya sangat mahal. Hmm..... sisanya tinggal Kobo Clara HD dan Kobo Aura tapi kok rasanya masih belum puas ya sama dua pilihan itu.

Sampai suatu hari aku nonton ulasan Kanaya Sophia tentang e-reader Onyx Boox Poke 3 di sini dan aku langsung jatuh suka. Setelah itu langsung mantap memilih Onyx Boox Poke 3 sebagai e-reader pertamaku.

Best purchase in 2023 yuhuu

Kesan pertama pakai gawai ini sudah pasti ya agak bingung untuk setting nya dan agak sebal karena tiap scroll itu agak lemot tapi ternyata ini bisa diatur kecepatannya. Semakin cepat maka nantinya semakin banyak jejak yang ada di layar dan baterai bisa habis lebih cepat. Perlu diingat kalau ini bukan ponsel yang pakai processor Snapdragon ya, jadi sudah pasti tidak akan secepat ponsel sih. Memang ini harusnya cuma dipakai sebagai gawai untuk baca dan dengerin audiobook atau podcast hehehe.
Setelah pakai beberapa bulan, aku puas banget sama Boox Poke 3 ini karena: 
  1. Pakai teknologi e-ink dan bisa setting brightness layar sesuai kemauan. Percaya atau gak, aku bisa baca buku selama lima jam pakai ini dan mataku gak sakit sama sekali!
  2. Punya sistem operasi Andorid dan bisa terkoneksi internet. Gawai ini bisa unduh buku dari banyak sumber dan unduh aplikasi baca lain seperti Kindle, iPusnas, Libby, Moon+Reader dari Playstore.
  3. Mudah untuk memindahkan buku dan sinkronisasi bacaan. Kalau punya e-book di ponsel, bisa langsung scan barcode Boox di ponsel, nantinya akan terhubung ke online storage dan tinggal unggah e-book dari ponsel. Kalau punya e-book di aplikasi Kindle di ponsel, nanti tinggal unduh aplikasinya di sini lalu login dengan akun yang sama dengan aplikasi di ponsel. Voila! Library dan bacaannya akan langsung sinkron.
  4. Bisa unduh aplikasi lain selain untuk baca. Selama aplikasi yang diinginkan ada di Playstore maka aplikasinya bisa diunduh di sini cumaaaann aku gak menyarankan untuk unduh aplikasi lain selain untuk bacaan karena bisa bikin baterai dan memori cepat habis.
Tapi selain kelebihannya, gawai ini juga punya kekurangan yaitu baterainya yang cepat habis kalau dipakai terus menerus dan terkoneksi dengan internet. Biasanya aku isi baterai seminggu dua kali sih. Kalau hanya dipakai untuk baca tanpa koneksi internet, baterainya bisa tahan seminggu-an tapi aku sendiri jarang banget baca tanpa koneksi internet karena aku butuh kamus online. 

Aku beli e-reader ini di Tokped di toko ini (bukan pesan sponsor) tapi saat aku tulis ini barangnya lagi habis. Mungkin bisa request restock ke penjualnya. Barangnya dikirimnya cepet banget sih. 

Yap, segitu dulu aja kesan dan ulasan singkat soal e-reader ini. Meskipun harganya lumayan mahal (hiks) tapi aku super senang dan puas pakainya...ya sudahlah ya, anggap aja investasi buat otak.

Bai!




Comments

Popular posts from this blog

Kilas Balik 2024

The Paradox of Choice